Oleh Kajitow El-kayeni
Manusia tidak selalu berjalan pada kecuraman atau kelapangan hidup selamanya. Ada beberapa bagian dalam hidup yang berbolak-balik, tidak ada stagnasi di sana. Hidup yang dinamik mengantarkan setiap orang pada pilihan, baik yang mungkin atau justru yang tidak logis. Untuk menyikapi itu, manusia dengan kelebihan akal yang dimilikinya berusaha memetakan, mencatat, mengevaluasi, kemudian mengambil tindakan penyelesaian. Meskipun hidup yang dinamik tidak selesai di situ. Saat satu pilihan jatuh, sebenarnya telah menunggu pilihan-pilihan lanjutan. Di sinilah manusia diuji oleh situasi, diuji oleh hidup, diuji oleh dirinya sendiri, untuk melakukan hal yang terbaik menurut pertimbangan dan dorongan subyek-subyek yang bergerak dalam dirinya. Selengkapnya klik disini ...