Selamat Datang di Kawasan Penyair Nusantara : ACEHBANGKA BELITUNG BALIBANTENJAKARTAJAMBIJABAR JATENG JATIMKALSEL - KALBAR KALTENG - KALTIMKEP.RIAU - LAMPUNG - MADURAMALUKUNTB – NTTPAPUASULBARSULSELSULTENGSULTENGGARASULUTSUMBAR SUMSEL = SUMUTYOGYAMALAYSIASINGAPURABRUNEI THAILANDTAIWAN : Terima Kasih Kunjungan Anda

Selasa, 18 Desember 2012

Semangat Chairil Anwar Mengilhami Deklarasi Hari Puisi Indonesia


Oleh : Bambang Widiatmoko
Masyarakat Bekasi tentunya merasa bangga. Rekaman peristiwa yang ditulis Charil Anwar dalam bentuk sajak berjudul “Antara Kerawang – Bekasi”  tidak berlalu begitu saja. Hari kelahiran penyair Chairil Anwar menjadi titik tolak lahirnya Hari Puisi Indonesia.Selanjutnya klik di sini

Raja Ali Haji dalam Jejak dan Sajak


Oleh Bambang Widiatmoko, M.Si

            Setiap bulan Oktober perhatian kita tertuju kepada peringatan Bulan Bahasa. Sumpah Pemuda yang menyebut Berbahasa Satu Bahasa Indonesia telah menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan berbahasa. Rentang panjang kehadiran bahasa Indonesia di negeri ini tentunya tidak dapat terlepas dari jasa besar Raja Ali Haji, Bapak bahasa Indonesia. Beragam karya seperti bahasa, agama, hukum, pemerintah dan syair-syair telah dihasilkan oleh Raja Ali Haji.Selanjutnya klik di sini.

Selasa, 23 Oktober 2012

SELEKSI DEWAN KURATOR PPN VI DI JAMBI HASILKAN BERBAGAI KEBERAGAMAN

Direktur Eksekutif Pertemuan Penyair Nusantara VI (PPN VI), Ramayani (22/10) mengatakan, pemilihan 300 puisi yang lolos dalam seleksi PPN VI Jambi oleh Dewan Kurator secara umum menghasilkan keberagaman tema dan gaya estetik, keberagaman domisili penyair, keberagaman usia penyair, keberagaman entitas yang disebut sebagai Nusantara. Selengkapnya klik di sini...

Delapan Negara Asia Tenggara Hadiri Pertemuan Penyair Nusantara Jambi 2012

Delapan Negara Asia Tenggara Hadiri Pertemuan Penyair Nusantara Jambi 2012
Agenda Pertemuan Penyair Nusantara (PPN)-VI Jambi, yang dijadwalkan pada tanggal 28-31 Desember 2012, mendapat sambutan luar biasa dari para penyair Indonesia yang ada di berbagai penjuru Tanah Air. Perhatian yang sama datang dari upenyair di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, kamboja, Philipina, Myanmar dan Hongkong.Selengkapnya klik di sini...

Minggu, 21 Oktober 2012

INTERMEZO: GENANG KENANGAN SUI LAN - YESSIKA

PADA SUATU HARI, SUI LAN DAN YESSIKA MELEPAS KERINDUAN ANTARA KAPAL BERLABUH 
Di gigir pantai landai Sui Lan duduk. Wajahnya tertunduk. Terbaca sebuah kecamuk di dalam dadanya yang gemuruh. Yessika duduk di sebelahnya merenda senja. Bunga kata-kata teronce sepanjang sore. Yessika meminta Sui lan membahasakan perasaannya. Sui Lan, pelan membacakan puisi kerinduan yang penuh genang kenangan mencinta, sebuah puisi yang digubah oleh penyair Arsyad Indradi dan termuat dalam buku Nyanyian Seribu Burung (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru, 2006):Selengkapnya klik di sini ...

Rabu, 17 Oktober 2012

HASIL SELEKSI PUISI PPN-VI JAMBI 2012



Yth. Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara
Salam, 

Agenda Pertemuan Penyair Nusantara (PPN)-VI Jambi, yang dijadwalkan pada tanggal 28-31 Desember 2012, mendapat sambutan luar biasa dari para penyair Indonesia yang ada di berbagai penjuru Tanah Air. Perhatian yang sama datang dari penyair negara sahabat, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand dan Hongkong. Demikian juga disampaikan beberapa peneliti sastra dari Korea Selatan, sehingga berencana hadir dalam perhelatan akbar ini.Selengkapnya klik di sini.

Selasa, 16 Oktober 2012

CATATAN DEWAN JURI LOMBA MENULIS PUISI TINGKAT NASIONAL ARUH SASTRA KALSEL IX BANJARMASIN 2012

Dewan Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional yangdiselenggarakan oleh Panitia Aruh Sastra Kalsel IX Banjarmasin 2012 telah memeriksa dan memberikan penilaian terhadap 306 judul puisi untuk katagori peserta umum dan 26 judul puisi untuk katagori peserta pelajar.Selengkapnya klik di sini.

Jumat, 05 Oktober 2012

FANG YIN: MENIMBA ILMU MELAWAN MASA LALU

(Dalam Puisi Esai Denny JA) 

Fang Yin, gadis berusia 22 tahun. Terpaksa kabur dari Indonesia setelah diperkosa segerombolan orang dalam peristiwa huru hara tahun 1998. Kisah Fang Yin yang bermuatan diskriminasi ini menggetarkan hati siapa saja, terlebih lagi bagi Denny JA yang lantas menuliskannya dalam puisi esai berjudul “Sapu Tangan Fang Yin”, salah satu dari lima judul puisi yang termuat dalam buku “Atas Nama Cinta” (Rene Book, Jakarta, 2012: 215 halaman).Selanjutnya klik di sini...

Merekam Jejak 64 Tahun Penyair Dharmadi


Oleh : Bambang Widiatmoko 

MENANDAI memasuki usianya yang ke 64 tahun, penyair Dharmadi mengumpulkan 64 sajaknya dan diterbitkan dengan judul Kalau Kau Rindu Aku (Kosa Kata Kita, Jakarta: 2012, 80 halaman). Dalam kumpulan puisi bersahaja dari penyair yang sejak tahun 2005 hijrah dari Purwokerto ke Jakarta, dan kini menjalani rutinitas bolak balik Jakarta – Purwokerto – Tegal ini, dilengkapi pula dengan pengantar atau nota pendek Medy Loekito dan Soesi Sastro. Selengkapnya klik di sini...

Sabtu, 29 September 2012

RESENSI


“SASTRA BANDINGAN  MENUJU ERA TEKNOLOGI MODERN”
Sapardi Djoko Damono. Sastra Bandingan. Jakarta: Editum, 2011. 150 halaman. ISBN 978-979-19766-2-6, Soft Cover.
            BUKU berjudul Sastra Bandingan ini sebelumnya pernah diterbitkan oleh Pusat Bahasa sebagai bagian dari buku pegangan. Diterbitkannya ulang buku ini untuk kalangan yang lebih luas, tidak hanya bagi peminat sastra dan mahasiswa, menandakan bahwa kajian sastra bandingan merupakan suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang besar manfaatnya. Seperti diketahui, sastra bandingan lahir dan dikembangkan di Eropa, benua yang terbagi menjadi sejumlah bahasa dan kebudayaan.Selengkapnya Klik disini...

Kamis, 27 September 2012

Tradisi Hanami, Pesona Negeri Sakura


(Kesan Perjalanan Bambang Widiatmoko ke Negeri Sakura)

            Tepat pukul 23.00 awal April 2012 yang lalu kami bertiga, Prof Dr Titik Pudjiastuti (Guru Besar Universitas Indonesia), Dr Mujizah (Peneliti di Badan Bahasa Kemendikbud) dan saya  tiba di bandara internasional Haneda, Tokyo. Prof Dr Willem van Der Molen dan Prof Yumi Kondo, keduanya peneliti di Tokyo University of Foreign Studeis (TUFS) telah menunggu kedatangan kami. Selanjutnya Klik disini ...

BERGURU PADA SAJAK UNTUK MENJADI BIJAK: SAJAK-SAJAK MICKY HIDAYAT




Oleh : Bambang Widiatmoko
Pengantar
Micky Hidayat, penyair  yang lahir di Banjarmasin, 4 Mei 1959 dan menetap di tanah kelahirannya ini sudah saya kenal sejak tahun l980-an. Artinya, sudah lebih dari 30 tahun Micky Hidayat (yang selanjutnya disingkat MH)  menulis sajak. Sepanjang waktu itu tentu sudah ribuan puisi yang ditulis MH, yang kemudian beberapa diantaranya dibukukan dalam kumpulan sajak Meditasi Rindu (Tahura Media, 2008: 200 halaman). Yang lebih mengejutkan, MH memuat fotonya yang saya “jepret” tahun 1980-an dalam biodatanya. MH memang pendokumentasi foto dan sajak yang baik. Selanjutnya Klik disini...

Senin, 27 Agustus 2012

Yang Kudapati Saat Menginap Di Tiga Kamar Arsyad Indradi




Oleh Usup Supriyadi

Beberapa sajak Arsyad Indradi yang saya akrabi selalu berembel-embelkan (pada bagian judul) kata "Kamar." Saya sendiri tidak begitu tahu asal-muasal mengapa senantiasa menggunakan kata tersebut, dan hampir selalu mirip, misalnya, "Dalam Kamar 010", atau "Dalam Kamar 111."Selengkapnya klik di sini ...

Rangkaian Kehidupan Puisi Arsyad Indradi ( Bagian 1 )



Oleh : Tarman Effendi Tarsyad

Arsyad Indradi lahir di Barabai, 31 Desember 1949. Arsyad Indradi termasuk penyair generasi 1970-an. Menulis puisi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Banjar. Kumpulan puisi tunggalnya dalam bahasa Indonesia yang sudah terbit, antara lain, Nyanyian Seribu Burung ( 2006a ), Romansa Setangkai Bunga ( 2006b ), Narasi Musafir Gila ( 2006c ),Anggur Duka (2009). Kumpulan puisi tunggalnya dalam bahasa Banjar dan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang sudah terbit, antara lain Kalalatu ( 2006 ) dan Burinik (2009). Selengkapnya klik di sini...

Rangkaian Kehidupan Puisi Arsyad Indradi ( Bagian 2/Habis )


Oleh : Tarman Effendi Tarsyad

JAUHKAN FATAMORGANA DI MATAKU

Mengapa aku selalu berpaling dari tatapan
Karena aku tak ingin lagi terperangkap
Sebab aku telah membaca semesta
Aku tak pernah lagi percaya pada nasib
Maka meski terus berjalan
Larat yang paling penghabisan
Adalah efitap rampungan segala jejak
Mengembalikan nafas

Dan tak lagi mengenang
musafir mengarung dunia ini
kecuali membungkus tulangbelulang
dengan asmamu.

Bbaru, 2007 Selengkapnya klik di sini ...

Selasa, 17 Juli 2012

KRITERIA PENERIMAAN KARYA PUISI PPN-VI JAMBI 2012

Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara:
Di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand,
Philipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Timor Leste, dan Myanmar.

Dengan Hormat,
Kami beritahukan bahwa Pertemuan Penyair Nusantara-VI (PPN) Jambi akan dilaksanakan di Jambi, Sumatra, pada 29-31 Desember 2012. PPN-VI Jambi bertema “Perpuisian Nusantara dalam Perspektif Historis, Filosofis, dan Eksistensial".
Sehubungan dengan itu, kami mengundang Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara untuk mengirimkan karya puisi dengan ketentuan sebagai berikut:

• Tema “Nusantara dalam Perspektif Historis, Filosofis, dan Eksistensial".
• Lima (5) puisi karya asli yang ditulis dalam tahun 2011-2012
• Kurator akan memilih 300 puisi terbaik dari seluruh puisi yang diterima oleh panitia.
• Naskah Puisi dikirim melalui email dengan format Rich Text Format
• Dikirim ke email : ppn6puisi@gmail.com
• Puisi yang dikirim belum pernah dibukukan
• Biodata singkat, maksimal 200 karakter
• Awal penerimaan karya puisi: 18 Juli 2012
• Batas Akhir penerimaan karya puisi: 5 September 2012. Pukul 00.00.
Bagi Penyair yang karyanya lolos seleksi Dewan Kurator PPN-VI, akan mendapat undangan resmi dari panitia PPN-VI beserta surat rekomendasi (bagi yang memerlukan).

Fasilitas: Panitia akan menyediakan honor pemuatan karya, penginapan (akomodasi), makan-minum (kosumsi) dan transport lokal selama kegiatan berlangsung. Mengingat keterbatasan dana, maka kami mohon maaf tidak bisa menyediakan biaya transportasi peserta undangan dari tempat asal ke tempat tujuan (pp).
Atas perhatian, kerja sama dan partisipasi Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 17 Juli 2012
Salam Takzim,

Kurator Puisi:
Acep Zamzam Noor
Dimas Arika Mihardja
Gus tf

Panitia Pertemuan Penyair Nusantara-VI Jambi
Jumardi Putra (Sekretaris)

NB: Kurator tidak melayani surat menyurat menyangkut seleksi karya puisi PPN-VI Jambi 2012.
Info ini diperkenankan untuk disebarluas.

Minggu, 01 Juli 2012

BANJARBARU KIBLAT SASTRA KALSEL ?



Oleh : Arsyad Indradi.

Sejak tahun 1996 sampai tahun 2012 ini kesastraan Banjarbaru, terutama puisi mulai bertumbuhan dan berkembang pesat di tanah huma Banjarbaru. Sebelum itu hasil karya puisi sastrawan Banjarbaru yang semula banyak termuat di berbagai buku puisi karya bersama di Kalsel ( Tamu Malam, Jendela Tanah Air dll.) dan luar Kalsel ( Getar, Getar II, Bangkit terbitan Bulsas Kreatif Kota Batu dll.) serta media cetak seperti harian lokal maupun nasional juga majalah sastra Horison, sastrawan Banjarbaru mulai menghimpun sendiri karya puisi baik perorangan mau pun karya bersama menjadi sebuah antologi puisi. Klik disini untuk lengkapnya...

Sabtu, 30 Juni 2012

APRESIASI IPI




Oleh Salju Pink
di BENGKEL PUISI SWADAYA MANDIRI

Puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, struktur sebuah puisi terdiri atas struktur lahiriah dan struktur bathiniah. Struktur lahiriah terdiri atas tipografi, diksi, imaji, kata kongkret, kata/bahasa figuratif (majas), versifikasi, adapun struktur bathinnya yaitu tema, rasa, nada, dan amanat. Pada kesempatan ini Pink tidak akan mengurai lebih dalam tentang struktur lahiriah puisi, tetapi lebih kepada struktur bathiniahnya. Selengkapnya klik disini

INDONESIAN POETRY IDOL "MANUSIA DAN PENDERITAAN"




Oleh Windu Mandela
di BENGKEL PUISI SWADAYA MANDIRI

Pertama-tama saya standing aplaus buat seorang Dimas Arika Mihardja yang tak henti-hentinya merangsang anak asuhnya di bengkel yang hangat ini untuk senantiasa bergairah dalam hal kepenulisan, sastra khususnya. Indonesian Poetry Idol, menjadi salah satu terobosan lagi dalam menggerakkan kreatifitas warga bengkel, semisal bendungan yang tak henti-hentinya memutarkan turbin untuk menghasilkan listrik dan menyalakan lampu-lampu kreatifitas di kamar-kamar bengkel. Selengkapnya klik disini ...

APRESIASI IPI JUNI 2012




Oleh Muhammad Rois Rinaldi
di BENGKEL PUISI SWADAYA MANDIRI

INDONESIAN POETRY IDOL (IPI) bagi saya bukan hal negative lantaran keganjenan atau sok ikut-ikutan dengan salah satu acara di stasiun televisi. IPI patut patut diacungi jempol dan diberikan apresiasi yang baik lantaran dengan adanya IPI ada sebuah rangsangan lain selain postingan puisi sebagaimana biasanya. Ada motivasi untuk mengasah kekaryaan karena menulis pusi dengan tema yang telah ditentukan bukanlah hal yang mudah namun inilah dunia puisi tidak segalanya bisa ditulis berdasarkan kehendak sendiri ada saat di mana penyair akan dihadapkan pada sebuah peraturan atau tuntutan tema sebagaimana yang digelar dalam IPI. Pun dalam dunia nyata hal serupa kerap ditemui dan inilah modal bagi para penyair untuk terus mengasah diri, berkompetisi dalam kekaryaan dengan cara yang sportif dan tentu berlandaskan saling ASIH-ASAH-ASUH Selengkapnya klik disini ...

Senin, 04 Juni 2012

PEMBERONTAKAN IDEALIS RUH “SANG PENYAIR GILA”



Oleh : Awan Hadi Wismoko

Anak seorang polisi ini sangat diharapkan orang tuanya, meneruskan tradisi keluarga untuk menjadi seorang polisi. Dialah Arsyad Indradi sang penyair gila. Perjalanannya di bidang seni dan sastra sebenarnya dimulai sejak SMP, beberapa puisi tentang budaya banjar, alam kalimantan, religi, juga tentang kritik sosial telah diciptanya. Kesungguhannya untuk mencari jati diri dilakukannya saat beliau berani meninggalkan Asrama Pendidikan Kepolisian di hari pertamanya. Beruntung pelariannya tidak berujung di dunia yang penuh dengan kesesatan dan tipu daya tapi terseret masuk dalam dunia seni yang mungkin sudah ada dalam niatan kalbunya. Selengkapnya klik disini ...

Senin, 28 Mei 2012

Tentang Antologi Puisi : 142 Penyair Menuju Bulan


Oleh : Arsyad Indradi

( 1 ) Proses dan Penerbitan
Bermula dari mencoba untuk menerbitkan sebuah kumpulan puisi yang di dalamnya  terhimpun beberapa penyair di Nusantara. Keinginan ini disampaikan melalui seluler berupa kontak langsung dan SMS secara berantai. Setiap penyair mengirimkan sebanyak 3 – 5 puisi, biodata singkat dan foto, dikirim melalui post ke alamat saya Jalan Pramuka no.16 RT 03 Kelurahan Mentaos Banjarbaru Kalimantan Selatan.Klik selengkapnya disini...

"Yang Kudapati Saat Menginap Di Tiga Kamar Arsyad Indradi

Beberapa sajak Arsyad Indradi yang saya akrabi selalu berembel-embelkan (pada bagian judul) kata "Kamar." Saya sendiri tidak begitu tahu asal-muasal mengapa senantiasa menggunakan kata tersebut, dan hampir selalu mirip, misalnya, "Dalam Kamar 010", atau "Dalam Kamar 111." Ini menurut saya sebuah bentuk keaslian ekspresi dari seorang Arsyad Indradi, saya baru lihat-sejauh yang saya tahu-sajak-sajak seperti itu dalam hal judul. Dan apa yang dilakukannya adalah bagus dan sangat khas.Klik selengkapnya disini...

Jumat, 16 Maret 2012

Penyair “ Gila “ dan Blogger Tertua

Kompas, Jumat, 17 Februari 2012

Arsyad Indradi
Penyair “ Gila “ dan Blogger Tertua

Pada usianya yang ke-63 tahun, Arsyad Indradi terus berkarya. Lebih dari 1.000 judul puisi telah ia hasilkan. Sejumlah rekan menjulukinya sebagai penyair “gila”. Baru-baru ini komunitas blogger di Tanah Air juga telah menobatkan dirinya sebagai blogger tertua di Indonesia.

Oleh : Defri Werdiono

Abah Arsyad, begitulah ia biasa dipanggil. Di kalangan sastrawan Kalimantan Selatan, sosok pensiunan pegawai negeri yang beken dengan rambut panjang ini sudah tidak asing lagi. Ia sudah malang melintangdi dunia sastra sejak puluhan tahun silam. Selanjutnya klik disini...

Rumahku, Ruang Inspirasiku

Media Kalimantan,Minggu,5Februari 2012


Kata sebagian orang, rumahku adalah surgaku. Ada pula yang mengatakan , rumahku istanaku. Namun, lain lagi dengan rumah versi Si “ Penyair Gila “, Arsyad Indradi ini. Pria elahiran 31 Desember 1949 ini mendefinisikan, rumah sebagai ruang inspirasinya untuk melahirkan berbagai macam puisi dan tulisan lainnya.
“ Rumahku, ruang inspirasiku” begitu Arsyad berkata ketika dikunjungi Tim Rumah Kita di kediamannya, Jalan Pramuka no.16 RT 03 RW 09 Banjarbaru.Selengkapnya klik disini...

Jumat, 10 Februari 2012

PERNYATAAN : LMCR-2012 BELUM DIBUKA

Dari Naning Pranoto

Pernyataan PERNYATAAN Pernyataan: LMCR-2012 BELUM DIBUKA yang ada di FB LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA adalah penipuan dengan uang pendaftaran melalui BNI atas nama FITRI JAYANTI

Melalui Situs Penyair Nusantara ini saya NANING PRANOTO menyatakan bahwa LMCR-2012 ROHTO GOLDEN AWARD belum dibuka. ADALAH PENIPUAN DAN MENODAI SASTRA INDONESIA PIHAK YANG MENGGUNAKAN FB: http://www.facebook.com/pages/Lomba-Menulis-Cerpen-Remaja-2012/176933835739391 menyalahgunakan nama NANING PRANOTO dan PT ROHTO LABORATORIES INDONESIA. Harap TIDAK DITANGGAPI JIKA ANDA TIDAK MAU TERTIPU UANG PENDAFTARAN DAN PENODAAN SASTRA INDONESIA. Terima kasih dan salam hormat. Jaya Sastra Indonesia

'INTROSPEKSI' BUAT ENGKAU, PENYAIR...... : Puisi Anda Berjenis Kelamin Apa?


Oleh : Puja Sutrisna

Sengaja saya ajukan pertanyaan yang tak rasional di hadapan kawan-kawan untuk mendapatkan sebuah jawaban yang rasional. Lho? Benar, ada persoalan yang sebenarnya -- menurut saya -- sangat tidak rasional, tetapi begitu 'rasional' ditemukan di BPSM. Tema yang akan saya usung pada 'diskusi' saat ini adalah tentang "produktiitas puisi: antara kualitas permenungan dan dongeng pengantar tidur.......". Selengkapnya klik disini...

Senin, 09 Januari 2012

Sastra Indonesia Mutakhir : Jejak Historis dan Kecenderungan Estetiknya

Oleh : Jamal T. Suryanata

/ 1 /
Memperbincangkan ihwal sastra Indonesia mutakhir, sebagai suatu tema besar, tentu saja bukan sebuah persoalan yang tanpa risiko. Di samping karena begitu luasnya cakupan pengertian “sastra Indonesia” itu sendiri, juga dilantarankan oleh ketakrifan istilah “mutakhir” yang digunakan dalam judul tulisan ini memang cenderung bermakna bias (baca: bersifat deiktis). Oleh karena itu, sekadar upaya penyederhanaan konseptual, istilah “sastra Indonesia” dalam konteks ini hanya akan merujuk pada karya-karya sastra yang ditulis dalam bahasa Indonesia; sedangkan istilah “mutakhir” lebih dimaksudkan untuk menunjuk perkembangan sastra Indonesia sepanjang lebih-kurang sepuluh tahun terakhir, sejak memasuki tahun 2000 hingga sekarang (dekade pertama abad ke-21).[1] Selanjutnya klik disini

Variasi Model Pembacaan Novel "Rumah Debu"

RUMAH DEBU NOVEL BERDEBU
Oleh: HE. Benyamine

Cerita tentang yang semestinya dilakukan seorang anak laki-laki ketika sudah mulai beranjak dewasa untuk melakukan perjalanan-perjalanan jauh; melihat kota-kota dan negeri jauh dengan segala perbedaannya dan keunikannya. Perjalanan jauh atau pengembaraan yang terus mengusik pikiran tokoh Rozan dalam Novel Rumah Debu (2010) karya Sandi Firly, seperti menjadi pegangan bagi yang membaca novel tersebut sebagai sesuatu yang penting untuk diingat karena dari awal hingga akhir terus diulang nasehat dari “ayah”nya Rozan tersebut.Selengkapnya klik disini...

Tips Menulis Puisi

oleh : Halimi Zuhdi

Puisi, sebagai wakil hati dan pikiran, atau ekspresi dari dalam diri seseorang. Tidak heran, jika puisi selalu memberikan kejutan-kejutan nada dan cinta, rindu dan kebencian, kasih dan permusuhan, juga sering menjelma kata-kata yang sangat menakjubkan, kadang sang penulisnya tidak merasa bahwa puisi terbang begitu tinggi tak kenal bumi, tapi terasa menyentuh bahkan tenggelam dalam perut bumi. Selengkapnya klik disini.

Sekitar Konsep Pengertian Puisi

Oleh : Dimas Arika Mihardja

Hingga kini studi puisi belum berhasil memberikan batasan teks puisi yang secara luas dapat diterima. Mengherankan, tetapi hal ini dapat dimengerti. Mengherankan karena sulit untuk mengharap suatu bidang ilmu dapat menjelaskan bidang ilmunya dengan istilah sedemikian rupa sehingga memperoleh konsensus dalam bidangnya itu. Dapat dimengerti karena tidak pernah ada garis pemisah yang jelas antara teks puisi dan nonpuisi. Garis pemisah ini telah dihapus di masa lalu dan akan terus dihapuskan di masa mendatang. Alasan penghapusan ini disebabkan oleh rumitnya struktur objek penelitian dan evaluasi yang selalu berubah terhadapnya. Juga faktor metode yang digunakan untuk mendefinisikan konsep teks puisi merupakan faktor yang menyebabkan kacaunya konsep. Selengkapnya klik disini.