Selamat Datang di Kawasan Penyair Nusantara : ACEHBANGKA BELITUNG BALIBANTENJAKARTAJAMBIJABAR JATENG JATIMKALSEL - KALBAR KALTENG - KALTIMKEP.RIAU - LAMPUNG - MADURAMALUKUNTB – NTTPAPUASULBARSULSELSULTENGSULTENGGARASULUTSUMBAR SUMSEL = SUMUTYOGYAMALAYSIASINGAPURABRUNEI THAILANDTAIWAN : Terima Kasih Kunjungan Anda

Minggu, 25 September 2011

Pergerakan Perempuan dalam Penulisan Kreatif

(Disampaikan pada acara ARUH SASTRA Kalsel di Barabai
16-19 September 2011)

Oleh Yvonne de Fretes
:

1: Perempuan dan Karya

Perempuan Indonesia sebenarnya mempunyai posisi yang sama pentingnya dengan kaum pria hampir dalam semua lapangan kehidupan tak terkecuali dalam dunia tulis-menulis. Sejak abad ke-17 bahkan sudah ada perempuan penulis (dalam hal ini penulis puisi) yaitu Sultanah Safiatuddin di Aceh, kemudian di abad ke-19 muncul Siti Aisah We Tenriolle di Sulawesi yang dikenal dengan puisi panjangnya (7000 hal) yang ditulis dalam bahasa Bugis, La Galigo. Dari Sunda pada akhir abad ke-19 muncul Raden Ayu Lesminingrat. Ada beberapa perempuan setelah itu tapi yang sangat terkenal dan perlu dicatat adalah Raden Ajeng Kartini (1879 – 1904) dengan karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang.Selanjutnya Klik disini