Selamat Datang di Kawasan Penyair Nusantara : ACEHBANGKA BELITUNG BALIBANTENJAKARTAJAMBIJABAR JATENG JATIMKALSEL - KALBAR KALTENG - KALTIMKEP.RIAU - LAMPUNG - MADURAMALUKUNTB – NTTPAPUASULBARSULSELSULTENGSULTENGGARASULUTSUMBAR SUMSEL = SUMUTYOGYAMALAYSIASINGAPURABRUNEI THAILANDTAIWAN : Terima Kasih Kunjungan Anda

Kamis, 01 Desember 2011

LOMBA MENULIS PUISI NASIONAL KOMUNITAS RUMAH SUNGAI (KMRS)

(Menumbuhkembangkan Sastra Melalui Penerbitan Buku)

Sejak berdirinya pada tanggal 23 Juli 2008, Komunitas Rumah Sungai Lombok Timur tidak henti-hentinya menggaungkan perkembangan sastra di NTB, khususnya di Lombok Timur. Berbagai acara sastra dan kesenian kerap digelar, baik berupa acara-acara workshop / pelatihan sampai pada acara-acara yang berupa pementasan panggung. Ini semua tiada lain hanya dimaksudkan untuk terus menggeliatkan perkembangan sastra yang sudah ada, terutama pada kalangan muda. Dan untuk itu sebagai komunitas yang ada di Indonesia, Komunitas Rumah Sungai pun bermaksud mengadakan lomba Menulis Puisi Nasional. Lomba ini dihajatkan untuk menumbuhkembangkan Penulis-Penulis Muda se-Indonesia, yaitu melalui Buku Antologi Puisi yang akan diterbitkan nantinya. Adapun ketentuan lomba menulis puisi nasional ini adalah sebagai berikut : Selanjutnya klik disini

Jumat, 14 Oktober 2011

REVIEW BUKU PUISI Nanang Suryadi “ BIAR ! “ : [MASIH DALAM CORETAN KECIL PSIKOLOGI] LUBANG HOMEOSTASIS PUISI DALAM EKSPERIMENTASI DIALOG PENYAIRNYA*


Oleh A.Ganjar Sudibyo (Ganz)

Melaboratoriumkan Keberadaan

“Keberadaanmu adalah pilihan-pilihanmu!”
Secara tegas Sartre menyatakan betapa vokal ia dalam perutusan eksistensialis. Begitupun ia mengamini apa yang diyakini Nietzsche bahwa individualitas, keluhuran, dan martabat adalah aufgegeben (yaitu sesuatu yang diberikan kepada manusia sebagai tugas yang harus dijalankan). Dalam kehidupan proses kreatif mencipta dalam karya, secara tidak disadari terbangun sistem di dalam diri sang pencipta tersebut. Seyakin apa yang telah dipercayai olah Sartre maupun Nietzsche, Freud membungkus kebutuhan-kebutuhan manusia dalam mekanisme yang telah sedemikian rupa tertata. Selanjutnya akan bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Hal ini berkorelasi dengan apa yang disebut dengan sistem homeostatik manusia. Sebuah sistem di mana terdapat kerangka psikologis yang meletakkan nilai-nilai kebutuhan dan dorongan dalam diri manusia. Kerangka ini adalah tuan yang baik bagi proses mempertahankan keadaan stabil atau keseimbangan hidup. Kemampuan untuk mempertahankan diri sendiri dalam ruang yang nyaman dapat menggambarkan diri seseorang dalam bermotif, dalam memetakan konsep kognitif seseorang. Kemampuan ini akan muncul bilamana seseorang mulai mampu berkaca terhadap keberadaannya (dalam konteks ini adalah sebuah karya).Selanjutnya klik disini ...

Minggu, 25 September 2011

Pergerakan Perempuan dalam Penulisan Kreatif

(Disampaikan pada acara ARUH SASTRA Kalsel di Barabai
16-19 September 2011)

Oleh Yvonne de Fretes
:

1: Perempuan dan Karya

Perempuan Indonesia sebenarnya mempunyai posisi yang sama pentingnya dengan kaum pria hampir dalam semua lapangan kehidupan tak terkecuali dalam dunia tulis-menulis. Sejak abad ke-17 bahkan sudah ada perempuan penulis (dalam hal ini penulis puisi) yaitu Sultanah Safiatuddin di Aceh, kemudian di abad ke-19 muncul Siti Aisah We Tenriolle di Sulawesi yang dikenal dengan puisi panjangnya (7000 hal) yang ditulis dalam bahasa Bugis, La Galigo. Dari Sunda pada akhir abad ke-19 muncul Raden Ayu Lesminingrat. Ada beberapa perempuan setelah itu tapi yang sangat terkenal dan perlu dicatat adalah Raden Ajeng Kartini (1879 – 1904) dengan karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang.Selanjutnya Klik disini

Minggu, 14 Agustus 2011

"MENEBAR BENIH SASTRA PADA ZAMAN" (Aruh Sastra VIII Barabai 2011)





Oleh: Arief Rahman Heriansyah

Aruh Sastra sebagai even akbar ini merupakan agenda setiap tahun. Secara bergiliran antar Kabupaten yang menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan acara ini. Dan kebetulan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Barabai) mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah pada tahun ini. Dapat dipastikan acara ini akan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 16-19 September 2011. Dengan bertajuk “Menebar Benih Sastra di Banua Murakata”, sepertinya slogan tersebut memang benar-benar akan memberikan benih-benih ilmu sastra di ‘kota apam’ tersebut. Tak bisa dipungkirkan kenyataannya. Selengkapnya klik disini...

Minggu, 31 Juli 2011

RUMUSAN DAN REKOMENDASI PERTEMUAN PENYAIR NUSANTARA (PPN) V PALEMBANG

oleh Dimas Arika Mihardja

Puji syukur ke hadirat Allah SWT bahwa Pertemuan Penyair Nusntara (PPN) V telah berlangsung dengan lancar di Palembang, pada tanggal 16—19 Juli 2011. PPN V isi beberapa acara utama, yakni Seminar Internasional Perpuisian Nusantara, penerbitan buku kumpulan puisi Akulah Musi, Temu Kerja, Jerayawara (roadshow) Apresiasi Sastra ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi , serta Tarung Penyair Nusantara.Selanjutnya klik disini

Rekomendasi dialog borneo kalimantan xi

Dialog Borneo-Kalimantan XI yang berlangsung sejak 13 Juli telah selesai dan ditutup oleh Gubernur Kalimantan Timur pada 15 Juli malam. Acara inti yang berupa seminar atau dialog telah melahirkan banyak gagasan dan pemikiran dari para pemakalah yang hadir dari Malaysia Timur dan empat provinsi di Kalimantan serta para peserta yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Pada akhir sesi dialog, diadakan rapat tim perumus rekomendasi, yang diambil dari perwakilan berbagai daerah anggota Dialog Borneo-Kalimantan. Rapat telah berhasil merumuskan rekomendasi berupa 6 poin penting, di antaranya adalah menunjuk Wilayah Persekutuan Labuan sebagai tuan rumah Dialog Borneo-Kalimantan XII, yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2013 nanti.
Rekomendasi ini dibacakan dalam acara penutupan Dialog Borneo-Kalimantan XI selanjutnya klik disini

Minggu, 03 Juli 2011

ANTOLOGI PUISI SEPULUH KELOK DI MAOUSELAND

Oleh: Janoary M Wibowo

Jalanan di sini gelap dan penuh kelokan. Seperti hidup, bukan? Jika terpeleset di tikungan, pahamilah setiap luka adalah tanda kau pernah berkunjung ke Mouseland.
“You know, Michael. The worst thing in this world is to know too much. You’d better try to stay naïve. It’s much better.” kata Eli Wurman—diperankan oleh Al Pacino—dalam film People I Know. “Dunia ini relatif. Yang salah di tempat ini bisa jadi sahih di tempat lain.” perkataan Tristan kepada Bodhi dalam Supernova karya Dewi Lestari. “Let’s keep it undergound. Nobody out there would understand it anyway.” sebaris lirik dari lagu hip hop yang dinyanyikan oleh Grandmaster Flash—rapper asal Bronx. Saya lupa judul lagu itu.Selanjutnya klik disini ...

Rabu, 29 Juni 2011

Kesastraan Kalsel Sebelum, Semasa dan Sesudah tahun 70-an

Oleh : Arsyad Indradi

Alhamdulillah aku masih menyimpan buku Data-Data Kesenian Daerah Kalsel yang berupa stensilan yang diterbitkan Depdikbud Kan.Wil Prov.Kalsel, Proyek Pusat Pengenbangan Kesenian Kalsel 1975/1976, karena pada tahun 90-an kantor ini terbakar, arsip Data Seni Budaya yang lainnya entahlah apakah dapat diselamatkan. Buku ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan kesastraan Kalsel pada masa itu.

Tulisan ini khusus mengetengahkan data perkembangan kesastraan Kalsel merujuk pada buku Data-Data Kesenian Daerah Kalsel tersebut.

Perkembangan kesastraan Kalsel tentu saja tidak terlepas dari perkembangan kesastraan Indonesia, karena sastrawannya ikut memberikan andilnya bagi perkembangan kesastraan Indonesia. Ini tampak dalam periode - periode perkembangannya dari masing- masing periode tersebut. Periode – periode tersebut adalah : Selengkapnya klik disini ...

Sabtu, 25 Juni 2011

MENEBAR BENIH SASTRA DI BANUA MURAKATA


oleh Yessika Susastra

INI catatan ringan sebagai bahan untuk sebuah iven sastra "Aruh Sastra Kalimantan Selatan VIII di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, 16--19 September 2011. Catatan ringan ini sengaja dibuat selagi ada kesempatan, dan tentu saja perlu masukan dan saran dari pembaca budiman demi sesuatu yang lebih bermanfaat dan mendatangkan martabat bagi pergerakan sastra. Judul catatan ini, sepenuhnya menuruti tema yang diusung oleh panitia penyelenggara.Selengkapnya klik disini..

Kamis, 23 Juni 2011

DAFTAR NAMA PENYAIR/PESERTA PPN V DI PALEMBANG


Panitia penyelenggara PPN V di Palembang, 16-19 Juli 2011 menargetkan 200 peserta yang diundang sebagai peserta PPN V, sbb :

INDONESIA (149):

1. AA. Ajang
2. Ganjar Sudibyo
3. A. Rahim Qahhar
4. Abdul Latif Apriaman
5. Abdul Salam. Hs
6. Abduhrrahman El Husaini
7. Abidah El Khaleqi
8. Acep Syahril
9. Acep Zamam Noor
10. Afrion
Selengkapnya klik disini ...

Rabu, 15 Juni 2011

LOMBA CIPTA PUISI,MENULIS CERPEN, CERITA RAKYAT DAN PAGELARAN SASTRA

Dalam rangka Aruh Sastra ke-8 Kalimantan Selatan di Barabai HST, tgl 16 – 19 September 2011 dengan Tema “ Menebar Benih Sastra di Banua Murakata”, Panitia Penyelenggara membuka kesempatan bagi penulis yang berdomisili di wilayah Kalimantan Selatan untuk mengikuti beberapa lomba yaitu :
1) Lomba cipta puisi bahasa Indonesia, tema bebas.
2) Lomba menulis cerpen bahasa Indonesia, tema bebes.
3) Lomba menulis cerita rakyat berkisar cerita rakyat yang ada di daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.Selanjutnya klik disini

Kamis, 09 Juni 2011

Arsyad : Kasihan Kesultanan Banjar



Setelah seniman Sirajul Huda yang mengaku tak diminta izin tarian “Japin Rantawan”
ciptaannya dibawakan tim Kesultanan Banjar di “Tong Tong Fair” Belandan, giliran seniman Kalsel Arsyad Indradi mengaku hal sama. Arsyad Indradi selaku pencipta Tari Semangat Ratu Zaleha yang dibawakan oleh kesenian Sanggar Kesultanan Banjar, mengaku terkejut tariannya dibawakan. “Saya terkejut. Sebab baru sekarang tahu tarian ciptaan saya itu dibawakan ke Eropah. Saya bangga dan sangat senang mendengarnya” ucap seniman tari ini kepada MK, diBanjarbaru,kemarin (2/6). “Namun saya sangat sangat menyayangkan kepada Tim Kesenian Kesultanan Banjar itu yang tak konfirmasi (izin) terlebih dalu kepada saya sampai keberangkatannya” tambahnya. Selanjutnya klik disini

Jumat, 27 Mei 2011

Tiga Buku Sastra Spektakuler Akan Diluncurkan dalam Dialog Borneo-Kalimantan XI



Dialog Borneo-Kalimantan merupakan acara pertemuan sastra internasional yang melibatkan para sastrawan tiga negara satu pulau, yaitu pulau Borneo atau Kalimantan. Ketiga negara yang terlibat adalah Indonesia (Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kalbar), Malaysia Timur (Sabah, Sarawak, Labuan, Miri), dan Brunei Darussalam. Acara pertemuan ini diadakan tiap dua tahun sekali dengan bergiliran tempat pelaksanaannya. Kalimantan Timur siap menjadi tuan rumah untuk pertemuan yang kesebelas di tahun 2011 ini. Selanjutnya klik disini...

Jumat, 20 Mei 2011

PUISI, PENYAIR DAN PEMBACA



Oleh : A’yat Khalili

Puisi adalah suara jiwa penyair, tentang apa yang dilihat mata, dirasa dan dicecap lidah dan kulit, apa yang dicium hidung, dipikir otak dan sesuatu apa yang disimpan hati. Eksperesi jiwa itu menghadirkan rasa indah dan rasa kagum bagi setiap manusia yang menikmatinya. Puisi adalah merupakan komunikasi langsung seorang penyair dengan alam, maka tak salah jika terkadang ia hadir menyuarakan gerak daun yang ditingkap angin, sehempas debu yang diterjang angin, atau aroma bunga yang dibawa angin dari halaman rumah.Selanjutnya Klik disini...

Minggu, 01 Mei 2011

Lomba Menulis Puisi untuk Cinta dan Kasih Ibu 2011 (oleh Hanna Fransisca, Zhu Yong Xia 朱永霞)



Sahabat FB terkasih, tak terasa setahun telah berlalu, dari Mei, kembali kita ke Mei.

Mei bagi saya, adalah sebuah bulan yang senantiasa menampakkan dua sisi: harapan sekaligus kecemasan. Mei adalah sebuah pertanda. Dan di bulan Mei pula, tiga puluh dua tahun yang lalu, saya dilahirkan.

Adalah benar, bahwa sejak kecil saya menyukai sastra. Adalah sebuah kebebasan, jika saya (ataupun siapa saja), ingin menandai bulan Mei dengan sebuah pilihan yang disukai. Selanjutnya Klik disini...

Senin, 18 April 2011

EKSISTENSIALISME DALAM BUNGKAM MATA GERGAJI

Oleh: HE. Benyamine

Melalui gumam terangkai pemberontakan, perlawanan, dan kegundahan terhadap orang-orang bebal yang menyebarkan kerusakan demi kerusakan dengan menggunakan kekuasaannya. Melalui gumam juga tersibak jalan kebebasan sebagai penghargaan terhadap kemanusiaan. Hal ini begitu menggoncang dan mengusik dalam buku Bungkam Mata Gergaji (Kumpulan Gumam Asa) karya Ali Syamsudin Arsi (ASA), Selanjutnya Klik disini...

Sabtu, 16 April 2011

Temu Sastrawan Ke-4 di Ternate

Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara:

Dengan Hormat,

Kami beritahukan bahwa Temu Sastrawan Indonesia-4 akan dilaksanakan di Ternate, Maluku Utara, pada 25-29 Oktober 2011. TSI-4 bertema “Sastra Indonesia Abad ke 21, Keragaman, Silang Budaya dan Problematika”. Adapun kegiatan TSI-4 ini meliputi Seminar, Musyawarah Sastrawan, Penerbitan Antologi Sastra, Panggung Sastra, Pameran/Bazar/Launching Buku, Workshop dan Wisata Budaya.

Sehubungan dengan itu, kami mengundang Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara untuk mengirimkan karya dengan ketentuan sebagai berikut: Selanjutnya Klik disini...

Rabu, 06 April 2011

Apa Benar Taufiq Ismail Melanggar Licentia Poetica?


(Sejumlah Temuan dalam Telisik Literasi atas Polemik Plagiarisme Karya Malloch)
oleh Ilham Q. Moehiddin
POLEMIK perihal dugaan plagiarisme yang dilakukan Taufik Ismail seketika merunyak akhir-akhir ini. Polemik ini seketika menjadi ‘hebat’ sebab ikut menyeret nama penyair besar sekelas Taufiq Ismail, yang oleh Paus Sastra Indonesia, HB. Jassin, dikelompokkan ke dalam penyair angkatan ’66.
Pada mulanya, seorang cerpenis wanita, Wa Ode Wulan Ratna, memposting sebuah karya Douglas Malloch dalam catatan di akun Facebook-nya. Karya Malloch yang sejatinya berjudul ‘Be The Best of Whatever You Are’ itu terposting berupa terjemahan berjudul ‘Akar-akar Pohon’. Selanjutnya klik disini

Minggu, 03 April 2011

Sekilas tentang Penyair Gila Arsyad Indradi dan Secuil Sajak Religiusnya

Oleh : Mahmud Jauhari Ali

Penyair yang satu ini telah lama saya kenal dengan rambut panjangnya yang aduhai menawan hati. Bersama lima belas seniman Kalimantan Selatan lainnya pernah dipenjara kerena melawan pemerintah. Sejak tahun 1970-an awal hingga sekarang, penyair yang bernama lengkap Muhammad Arsyad Indradi ini masih setia dengan dunia kepenyairan lokal maupun nasional Selanjutnya Klik disini...

Rabu, 30 Maret 2011

Rendahnya Apresiasi Akademik terhadap Karya Sastrawan Kalsel

Oleh Sainul Hermawan
Salah satu isu penting yang saya tawarkan dalam diskusi sastra yang diselenggarakan oleh Radar Banjarmasin pada 30 Desember 2010 di Minggu Raya Banjarbaru adalah apakah kemeriahan sastra di Kalsel yang ditandai dengan kegiatan aruh sastra, festival, tadarus, sayembara dan pelatihan penulisan, penerbitan buku dan peluncurannya, dan sebagainya berhasil menciptakan publik pembacanya? Selanjutnya Klik disini...

Senin, 28 Maret 2011

Maklumat:

Kami beritahukan bahwa Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) akan mengadakan kegiatan Pertemuan Penyair Nusantara ke-5, yang dilaksanakan pada 17 sampai 20 Juli 2011 di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Pertemuan ini melibatkan peserta penyair dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, Filipina, dan As...ia Pasifik.
Sehubungan dengan itu, kami mengundang Bapak/Ibu/Tuan/Puan/Saudara untuk mengirimkan 3 (tiga) buah puisi karya asli dan biodata untuk diterbitkan dalam antologi puisi. Pengriman karya tersebut selambat-lambatnya kami terima pada 30 April 2011 ke dekasumsel@gmail.com, cc:ahmadun.yh@gmail.com, isbedyst@yahoo.com, dan anwarputrabayu@gmail.com.
Puisi yang dimuat dalam antologi nantinya akan diundang sebagai peserta PPN V.
Demikian disampaikan, atas perhatian diucapkan terima kasih. Salam takzim.
Dewan Kesenian Sumatera Selatan

Anwar Putra Bayu
anwarputrabayu@gmail.com

Minggu, 20 Maret 2011

3 KOTA 1 ANTOLOGI 1001 MAKNA

Hary Soedarto Harjono*

Berkumpul bersama adalah permulaan, tetap bersama adalah kemajuan, dan bekerja bersama adalah keberhasilan. Pernyataan Henry Ford ini agaknya tepat mewakili kerja kolaborasi 3 dukun kata dari 3 kota yang menghasilkan antologi sajak 3 di Hati. Jika mengintip latar historis terciptanya antologi ini yang tidak dapat dilepaskan dari atmosfir ‘negeri gurindam” tempat masyhurnya nasihat-nasihat Raja Ali Haji yang bernafaskan Melayu dan Islam, maka aura sastra klasik itu — setidaknya atmosfir syair, pantun, atau gurindam dan nilai-nilai Islam — dapat diduga mewarnai sajak-sajak yang terhimpun di dalamnya. Meskipun sudah barang tentu penyair juga melakukan transformasi estetika dan nilai-nilai tersebut dalam proses penciptaan sehingga dihasilkan sajak-sajak universal yang ‘melesat’ meninggalkan lingkungan fisik, sosial, psikologi, dan budayanya. Selanjutnya klik disini...

Jumat, 18 Maret 2011

TARUNG PENYAIR PANGGUNG SEASIA TENGGARA




Asrizal Nur :

TARUNG PENYAIR PANGGUNG Se Asia Tenggara Piala Bergilir Hj. Suryatati A. Manan Tanjungpinang, 14-17 April 2011 Dalam rangka Hari Ulang Tahun Walikota Tanjungpinang, Hj. Suryatati A. Manan, akan diadakan Tarung Penyair Panggung di Kota Tanjungpinang, pada tanggal 14-17 April 2011. Selanjutnya klik disini...

Minggu, 13 Maret 2011

Puisi, Saling Menginspirasi



oleh : De Kemalawati

Sumber inspirasi menulis puisi bisa dari mana saja. Pernyataan itu tentu tak perlu kita bantah. Menonton telivisi yang menayangkan bagaimana dahsyatnya gempa bumi melanda sebuah pulau,bagaimana bangunan bertingkat seolah menari-nari saat gempa berskala tinggi menggoyangnya, akan menjadi inspirasi bagi seorang penulis puisi untuk menuliskan syairnya. Selanjutnya Klik disini...

Kamis, 10 Maret 2011

DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA DI JAMBI



oleh Dimas Arika Mihardja

Penyair dalam proses kreatif penciptaan sajak selalu menggumulii “tanah pilih” sebagai lahan garapan bagi sajak-sajaknya. Lewat observasi, penjelajahan, pengembangan, pengolahan, pendalaman, dan pergumulan terus-menerus penyair dalam proses kreatifnya senantiasa melakukan pilihan terbaik. Selanjutnya Klik disini

Selasa, 01 Maret 2011

Menulis kreatif anak-anak bersama Naning Pranoto















Menulis kreatif bersama anak-anak LAPAS TANGERANG merupakan kenangan manis dan sekaligus mengharukan. Pilihan kata yang mereka pergunakan menulis menyiratkan kerinduan yang dalam akan kebebasan dan berkumpul dengan keluarganya. Tapi, tidak ada air mata di LAPAS. Terima kasih pada Bang Andy F Noya dan Mas Ali Sadikin dari Yay. KICK ANDY, PT INDOLIFE dan PT ROHTO yang mendukung Program Menulis Kreatif di LAPAS, Sabtu 28 November 2009.

Senin, 28 Februari 2011

“Kalalatu” Ekpresi Arsyad Indradi Dalam Intrinsik Puisi



Oleh : Noor Hana

Bahasa lisan selalu dituntun oleh pengujar atau pembicaranya. Sedangkan sebuah teks tertulis memiliki maknanya sendiri setelah dipublikasikan. Artinya, kalau kita terlibat dalam suatu pembicaraan lisan maka maksud pembicara yang belum jelas dapat dipertegas dengan mengajukan pertanyaan kepada pembicara tersebut. Selanjutnya Klik disini

Menikmati Puisi Dunia Maya ( Bagian 11 )


Oleh: Hamberan Syahbana

Essei Menikmati Puisi Dunia Maya bagian 11 ini akan membahas 4 buah puisi: yakni
Pesan Singkat puisi karya Kang Arief Dari Ngawi jawa Timur
Riwayat Liang Lahat puisi karya Mif d’King dari Banjarmasin Kalimantan Selatan
raungan macan asia puisi Heru Yoga Pamungkas dari Jawa Timur
Langkah Ketiga Puluh puisi karya Kurnia Effendi dari DKI JakartaSelanjutnya Klik disini

Selasa, 15 Februari 2011

PUBLIKASI, DIALOG SASTRA DAN TEMU PENYAIR 3 KOTA



SAHDAN. Saat wisata budaya di Pulau Penyengat Kepulauan Riau dalam rangkaian Temu Sastrawan Indonesia III, usai kapal merapat di pelabuhan dan disambut wanita-wanita berkompangan memukul rebana, secara spontan saya (DAM) berseru "3 DIMENSI" Selanjutnya klik disini ...