Catatan Dimas Arika Mihardja
Salam Mempelai: dari Labirin keLabirin
Penyair TengsoeTjahjono (Surabaya) menjelang malam 17 Agustus 2010 mengirimkan draft kumpulan sajak "Salam Mempelai" melalui email. Draft buku ini dibagi ke dalam tiga subjudul, yakni Labirin Mataangin, Labirin Perjalanan, dan Labirin Kabut. Masing-masing subjudul, merangkum sejumlah sajak yang jumlahnya mencapai puluhan sajak. Kesan dan komentar pertama yang muncul dari pembacaan awal ialah ungkapan keakraban khas antarsahabat: "uedan tenan", "diancuk". Ungkapan keakraban ini menunjukkan keterperangahan saya saat mengetahui bahwa sebagian besar sajak yang ada, pertama-tama dipublikasikan melalui situs jejaring social facebook. Hal kedua yang membuat saya terperangah ialah Tengsoe Tjahjono menulis dan mempublikasikan sajak-sajaknya setiap hari! Hal yang lebih gila lagi, dengan cengegesan ia bilang melalui inbox saya, "Selamat memasuki labirin puisi-puisi saya." Selanjutnya klik disini
Penyair TengsoeTjahjono (Surabaya) menjelang malam 17 Agustus 2010 mengirimkan draft kumpulan sajak "Salam Mempelai" melalui email. Draft buku ini dibagi ke dalam tiga subjudul, yakni Labirin Mataangin, Labirin Perjalanan, dan Labirin Kabut. Masing-masing subjudul, merangkum sejumlah sajak yang jumlahnya mencapai puluhan sajak. Kesan dan komentar pertama yang muncul dari pembacaan awal ialah ungkapan keakraban khas antarsahabat: "uedan tenan", "diancuk". Ungkapan keakraban ini menunjukkan keterperangahan saya saat mengetahui bahwa sebagian besar sajak yang ada, pertama-tama dipublikasikan melalui situs jejaring social facebook. Hal kedua yang membuat saya terperangah ialah Tengsoe Tjahjono menulis dan mempublikasikan sajak-sajaknya setiap hari! Hal yang lebih gila lagi, dengan cengegesan ia bilang melalui inbox saya, "Selamat memasuki labirin puisi-puisi saya." Selanjutnya klik disini