2014 adalah tahun politik, tahun dengan suhu yang acap kali memanas. Dalam politik abad informasi, citra politik seorang tokoh, yang dibangun melalui aneka media cetak dan elektronik seakan menjadi “mantra” yang menentukan keberlangsungan politik. Melalui mantra politik itu—meminjam istilahnya Yasraf Amir Piliang—maka persepsi, pandangan dan sikap politik masyarakat dibentuk bahkan dimanipulasi. Pada akhirnya, politik sekarang ini lebih dominan sebagai politik pencitraan, yang merayakan citra ketimbang kompetensi politik—the politics of image. Selengkapnya klik disini...